Tuesday, October 26, 2010

Artimu tentang Bersamanya

Siapapun yang membaca ini, entah kamu yang berselimut bersama pasangan kalian, kamu yang pusing dengan perkelahian bersama pasangan kalian, atau kalian yang meringkuk disudut ruangan karena "putus cinta" atau "cinta tak terbalas", atau para KEJORA (kelompok jomblo ceria) yang terus tersenyum dalam kejombloannya, atau mungkin orang yang percaya jodoh tak akan kemana. Izinkan saya untuk bertanya tentang arti sebuah "bersama", atau kenapa orang-orang ingin "bersama". Padahal bersama lebih sering mendatangkan luka?


Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku.
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mendala Wangi.
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra.
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku.

bahkan seorang GIE berani menuliskan puisi seperti itu karena selalu ingin bersama. Apakah ada perbedaan mendalam tentang makna bersama diantara kalian?

Bingung ya? mungkin sebagian besar dari kalian akan setuju dengan jawaban "karena kita tidak tahu bagaimana menangani kesendirian" atau bahasa sederhananya kita tidak ingin sendiri. Tidak ada manusia yang ingin sendirian selamanya. Sendirian menjadi kutukan paling hitam di dunia ini.

Tuhan kemudian menciptakan manusia dengan sidik jari yang berbeda satu sama lain. Yang artinya mereka tidak ada yang sama 100%, dari masa Lahirnya Adam hingga masa bangkitnya Pandita Ratu Adil. Dari sanalah manusia mendapatkan rezeki berupa orang yang berbeda dari kita. Dan merubah reputasi mereka menjadi keluarga dan sahabat. dari mereka kita menjadi orang yang bisa membagi senyuman, tawa, bahkan amarah dan air mata. Dan akhirnya kita mampu menangani kesendirian.

Namun cukupkah itu?. Lengkapkah hidupmu hanya dengan keluarga dan sahabat. Bahagiakah dirimu dengan sekedar "tidak sendirian".

Bagiku tidak cukup, kubutuhkan satu orang yang berbeda dari jenisnya, Spesial yang tersisa. Kubutuhkan orang itu untuk tidak sekedar menangani kesendirianku, tapi kudapatkan keutuhanku tercermin pada dirinya. Bukan sekedar karena takut untuk kesepian. Karena sekedar sahabat tidak bisa untuk itu. Dari dirinya ku tahu bahwa Aku adalah benar-benar Aku. Bukan Aku yang berkekurangan ini, atau Aku yang berkelebihan itu.

Bagi kamu yang saat ini merasa bahwa pasangan yang disampingmu adalah orang yang menemanimu dalam kesendirian, maka berpisahlah. Dia sungguh tidak layak untuk itu, dia ingin lebih dari itu. karena hanya menemani dalam kesendirian siapapun bisa, bukan hanya dia.





1 comment:

  1. Bagi saya tak ada salahnya jika “menuntaskan kesepian” adalah alasanmu bersamanya –setidaknya alasan awalnya. Karena konon Adam pun meminta Tuhan mencipta Hawa karena tak ada yang menemaninya di surga. Dan [bagiku] mengapa kemudian kau memilihnya -untuk meetaskan kesepianmu tadi-, itu karena kau merasa bahwa dialah yang bisa mengerti, memahami, dan me- me- yang lainnya. Kebutuhan “saling” pun akhirnya kalian perlukan untuk mempertahankan kebersamaan agar bisa berlangsung selamanya. Dan ketika kau merasa bahwa kau tak layak bersamanya lagi, mungkin bukan karena hal-hal yang rumit, tetapi memang dia sudah tak mampu menuntaskan kesendirianmu lagi. Dan itulah sebabnya setelah dia pergi kenapa kau merasa tak kehilangan apapun, sedikitpun.
    Jadi tak jadi soal ketika orang memilih untuk bersama karena alasan itu, seperti tagline blog ini “tidak semua harus dijelaskan bukan?” mengapa aku memilh bersamanya.

    ReplyDelete