Monday, November 29, 2010

OPEN SYSTEM INTERCONNECTION

OSI LAYER

Interkoneksi atau komunikasi antar komputer dari vendor yang berbeda sulit terlaksana ketika menghadapi masalah utama berikut ini. Yaitu, penggunaan protokol dan format data yang berbeda-beda. Untuk mengatasi ini, International Organization for Standardization (ISO) membuat suatu arsitektur komunikasi yang dikenal sebagai Open System Interconnection (OSI) model yang mendefinisikan standar untuk menghubungkan komputer-komputer dari vendor-vendor yang berbeda.
Hal ini tentu mempermudah pengertian, penggunaan, desain, pengolahan data dan keseragaman standar vendor. Sehingga peralatan vendor yang berbeda dapat saling bekerjasama. Hal ini juga mampu membuat standarisasi yang didapat dipakai vendor untuk mengurangi kerumitan perancangan, standarisasi interfaces, dan modular engineering. Terakhir, hal ini memudahkan pelatihan network guna mendukung perkembangan teknologi.



Model-OSI tersebut terbagi atas 7 layer, dan layer kedua juga memiliki sejumlah sub-layer (dibagi oleh Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)). Model-OSI dapat dilihat sebagai berikut :

7 OSI Layer
Terdapat 7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error selama proses transfer data berlangsung. Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada applikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual. “Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi tanpa memandang perangkat keras/ “hardware” yang digunakan, sepanjang software komunikasi sesuai dengan standard. Hal ini secara tidak langsung menimbulkan “modularity” (dapat dibongkar pasang).
Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing‐masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun dibawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standar. Berikut adalah fungsi dari tiap-tiap layer, antara lain :

  1. Physical Layer: Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti kabel, dan menjaga koneksi  fisik antar sistem.
  2. Data Link Layer: Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut melalui media. komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
  3. Network Layer: Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket.
  4. Transport Layer: Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end‐to‐end” antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
  5. Session Layer: Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,‐ bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut “session”.
  6. Presentation Layer: Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII untuk dokumen, .gif dan JPG untuk gambar. Layer ini membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
  7. Application Layer: Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggungjawab atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e‐mail, dan service lain yang jalan di jaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.

Tuesday, October 26, 2010

Artimu tentang Bersamanya

Siapapun yang membaca ini, entah kamu yang berselimut bersama pasangan kalian, kamu yang pusing dengan perkelahian bersama pasangan kalian, atau kalian yang meringkuk disudut ruangan karena "putus cinta" atau "cinta tak terbalas", atau para KEJORA (kelompok jomblo ceria) yang terus tersenyum dalam kejombloannya, atau mungkin orang yang percaya jodoh tak akan kemana. Izinkan saya untuk bertanya tentang arti sebuah "bersama", atau kenapa orang-orang ingin "bersama". Padahal bersama lebih sering mendatangkan luka?


Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza
Tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku.
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu.
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mendala Wangi.
Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang.
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra.
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku.

bahkan seorang GIE berani menuliskan puisi seperti itu karena selalu ingin bersama. Apakah ada perbedaan mendalam tentang makna bersama diantara kalian?

Bingung ya? mungkin sebagian besar dari kalian akan setuju dengan jawaban "karena kita tidak tahu bagaimana menangani kesendirian" atau bahasa sederhananya kita tidak ingin sendiri. Tidak ada manusia yang ingin sendirian selamanya. Sendirian menjadi kutukan paling hitam di dunia ini.

Tuhan kemudian menciptakan manusia dengan sidik jari yang berbeda satu sama lain. Yang artinya mereka tidak ada yang sama 100%, dari masa Lahirnya Adam hingga masa bangkitnya Pandita Ratu Adil. Dari sanalah manusia mendapatkan rezeki berupa orang yang berbeda dari kita. Dan merubah reputasi mereka menjadi keluarga dan sahabat. dari mereka kita menjadi orang yang bisa membagi senyuman, tawa, bahkan amarah dan air mata. Dan akhirnya kita mampu menangani kesendirian.

Namun cukupkah itu?. Lengkapkah hidupmu hanya dengan keluarga dan sahabat. Bahagiakah dirimu dengan sekedar "tidak sendirian".

Bagiku tidak cukup, kubutuhkan satu orang yang berbeda dari jenisnya, Spesial yang tersisa. Kubutuhkan orang itu untuk tidak sekedar menangani kesendirianku, tapi kudapatkan keutuhanku tercermin pada dirinya. Bukan sekedar karena takut untuk kesepian. Karena sekedar sahabat tidak bisa untuk itu. Dari dirinya ku tahu bahwa Aku adalah benar-benar Aku. Bukan Aku yang berkekurangan ini, atau Aku yang berkelebihan itu.

Bagi kamu yang saat ini merasa bahwa pasangan yang disampingmu adalah orang yang menemanimu dalam kesendirian, maka berpisahlah. Dia sungguh tidak layak untuk itu, dia ingin lebih dari itu. karena hanya menemani dalam kesendirian siapapun bisa, bukan hanya dia.





Wednesday, July 21, 2010

Melihat kembali hirarki kebutuhan maslow


Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada 1908 dan wafat pada 1970 dalam usia 62 tahun. Maslow dibesarkan dalam keluarga yahudi dan merupakan anak tertua dari tujuh bersaudara.
Masa muda Maslow berjalan dengan tidak menyenangkan karena hubungan yang buruk dengan kedua orang tuanya. Semasa anak-anak dan remaja Maslow merasa dirinya amat menderita dengan perlakuan orangtuanya, terutama ibunya.

Menurut Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan yang membentuk hirarki dari yang paling penting hingga yang tidak penting dan dari yang mudah hingga yang sulit untuk dicapai atau didapat. Motivasi manusia sangat dipengaruhi oleh kebutuhan mendasar yang perlu dipenuhi.
Kebutuhan maslow harus memenuhi kebutuhan yang paling penting dahulu kemudian meningkat ke yang tidak terlalu penting. Untuk dapat merasakan nikmat suatu tingkat kebutuhan perlu dipuaskan dahulu kebutuhan yang berada pada tingkat di bawahnya.

  1. Kebutuhan Fisiologis | Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya
  2. Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan | Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya
  3. Kebutuhan Sosial | memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain
  4. Kebutuhan Penghargaan | pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya
  5. Kebutuhan Aktualisasi Diri | Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya
namun apakah selalu benar tingkatan-tingkatan tersebut
Apakah kebutuhan tentang harga diri harus menunggu kebutuhan fisik dan rasa aman lebih dahulu? Padahal setiap individu dari strata apapun harga diri ditempatkan sebagai unsur yang utama. Itulah hakekat dari pengertian manusiawi. Jangan hanya gara-gara kebutuhan fisik yang belum terpenuhi maksimum lalu harga diri terkorbankan. Kalau begitu apakah tidak sepantasnya pada setiap hirarki kebutuhan individu, dasar utamanya terletak pada harga diri itu sendiri.
Maslow sendiri dalam tahun-tahun terakhirnya merevisi teorinya tersebut. Maslow mengakui bahwa aktualisasi diri bukanlah kebutuhan tertinggi namun masih ada lagi yang lebih tinggi yaitu self transcendence yaitu hidup itu mempunyai suatu tujuan yang lebih tinggi dari dirinya. Mungkin yang dimaksud Maslow adalah kebutuhan mencapai tujuan hidup beragama. Sekarang lebih dikenal sebagai kebutuhan spiritual.

Bagaimana dengan anda ?