Sumpah Palapa

Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit, tahun 1258 Saka (1336M). Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,

Sira Gajah Mada patih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".

Terjemahannya,

Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, "Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun[Nusa Penida], Seram[Seram], Tanjung Pura[Kerajaan Tanjungpura, Ketapang, Kalimantan Barat], Haru[Sumatra Utara ], Pahang[Pahang], Dompo[Sumbawa], Bali[Bali], Sunda[Kerajaan Sunda], Palembang[Palembang/Sri Wijaya], Tumasik[Singapura], demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa".

Angka

Tersadar, ternyata angka adalah kelemahanku. Entah dari mana asalnya, semua angka yang kuhafalkan sulit untuk tersimpan lama dalam neocortex. Terkecuali beberapa angka yang terpaku dalam alam bawah sadar. Ulang Tahun keluarga dan sahabat, Nomor ponsel sahabat dan no ponsel sendiri, tanggal-tanggal penting, formula matematika, konstanta fisika, tahun bersejarah, tipe handphone, bahkan perkalian yang sangat sederhana (butuh waktu lebih dari 1 menit untuk menjawab 8x7).

Dan saat ini, kelemahan ini melemahkanku. Semua countdown tanggal bercampur aduk, saling melemahkan, dan akhirnya sering terlupakan. Batas pemasukan berkas ujian meja, Premier LOST season 6, jadwal-jadwal Training ESQ, Batas Pemasukan berkas lowongan PT TELKOM, Amanah dari Laboratorium, Jadwal kepulangan sang dia, semuanya.

Sebenarnya dapat di atasi dengan pembuatan agenda atau semacamnya. Namun kembali akan terhalangi dengan kemalasan mencatat dan ketidaktertarikan dengan rutinitas. dibutuhkan lebih dari konsistenan untuk mengobatinya.

Namaste..